REVOLUSI MENTAL Mendorong Cara Pandang dan Cara Pikir ASN Kemenag Kota Yogyakarta

 

Balai Diklat Keagamaan Semarang menyelenggarakan Diklat Revolusi Mental Di Tempat Kerja ( DDTK ) bertempat di Aula Kemenag Kota Yogyakarta ( 23 – 28 April 2018). Diklat Revolusi Mental yang diikuti oleh 40 orang ASN terdiri dari Pejabat Struktural, Kepala KUA se-Kota Yogyakarta, Kepala Madrasah Negeri, Pejabat fungsional umum, Pranata Humas dan Pejabat Barang dan Jasa di Lingkungan Kantor Kemenag Kota Yogyakarta.

Kepala Balai Diklat Keagamaan Semarang yang di wakili oleh Widyaiswara Drs. H. Muh. Djam’an Haq Siddig, M.Pd.I, dalam sambutannya mengatakan bahwa  Diklat Revolusi Mental DDTK ini diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan Kompetensi ASN dalam melakukan perubahan yang cepat agar terwujudnya ASN yang mampu memberikan pelayanan publik yang berkualitas.

Materi yang disajikan berlangsung 54 Jam selama 6 hari,  oleh Tenaga Pengajar Diklat terdiri atas para Widyaiswara luar biasa dan Tenaga Ahli atau Tenaga Profesional di bidang yang sesuai dengan kompetensinya.

Kurikulum diklat mencakup materi diantaranya Revolusi Mental  adalah Gerakan Nasional untuk mengubah cara pandang pola pikir, sikap-sikap, nilai-nilai dan perilaku manusia yang berintegritas, mau bekerja keras, dan punya semangat gotong royong.

Acara DDTK dibuka serta ditutup secara resmi Ka Kankemenag Kota Yogyakarta Drs. H. Sigit Warsita, MA, dalam sambutannya antara lain  mengatakan bahwa dengan Revolusi Mental  akan lebih mendorong cara pandang dan cara pikir ASN Kemenag Kota Yogyakarta agar memiliki nilai-nilai revolusi mental yang lebih baik, dapat meningkatkan integritas, etos kerja dan rasa gotong royong untuk bersama sama menuju Indonesia yang lebih baik. Mampu memberikan pelayanan yang memuaskan baik interen maupun eksteren. Pada intinya Revolusi Mental adalah Gerakan Nasional Indonesia Melayani, maka diharapkan ASN Kemenag Kota Yogyakarta lebih mampu memberikan kualitas pelayanan kepada masyarakat, lebih optimal dan berkualitas, diakhir sambutan beliau berharap semua peserta diklat DDTK mampu mengimplemtasikan hasil yang diperoleh selama Diklat dan  bisa memberi imbas positif kepada ASN lainnya, serta menaikkan level ketingkat yang lebih baik.

Pada akhir materi masing-masing peserta diklat diajak menyusun Rancangan Revolusi Cara Kerja dan mempresentasikan hasil rancangannya dihadapan peserta lainnya. Rangkaian acara diakhiri dengan penyerahan Produk dari Balai Diklat Keagaam Semarang ke Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta (Prahum/Nrl) 

Kemenag Kota Yogyakarta Urutan ke 2 pada MTQ ke 27 Tingkat Propinsi DIY 2018 di Kab. Bantul

Acara Penutupan MTQ Tingkat Propinsi DI Yogyakrta ke-27 Tahun 2018 yang berlangsung 17-19 April 2018 di Kab. Bantul, bertempat  di Pendopo Parasamya, Bantul, (19/4/18). Dihadiri seluruh Kafilah     Kontingan masing-masing Kab. Kulon Progo, Kab.Sleman, Kab. Gunung Kidul, Kab. Bantul dan Kota Yogyakarta.

Keikutsertaan Kontingan Kafilah Kementerian Agama Kota Yogyakarta sebanyak 50 orang, terdiri 42 Kafilah, 3 0rang pelatih dan 5 orang official, telah menorehkan hasil yang membanggakan dengan menyabet sebagai Juara 2, setelah tuan rumah Kab. Bantul yang otomatis  menjadi Juara Umum.

Dari 20 Cabang yang dilombakan Kontingan Kafilah Kemenag Kota Yogyakrta memperoleh 7 cabang lomba sebagi Juara 1 yakni dari :

  1. Cab. Tilawah Anak Putra: Anas Bijaksana.
  2. Cab. Tilawah Anak Putri: Syakirah Nur Hidayah.
  3. Cab. Tilawah Tartil Putri: Unaisa Sabrina.
  4. Cab. Tahfidz 20 Juz Putri: Aufa Latif.
  5. Cab. Tafsir Bahasa Arab Putri: Vicky Firotun Nisa.
  6. Cab. Khot Dekorasi Putra: Thoha Putra.
  7. Cab. MMQ Putri: Ainatu Masrurin.

Selanjutnya 9 Cabang lomba sebagai Juara 2, dan 8 Cabang lomba sebagai Juara 3, selebihnya 5 Cabang lomba Juara Harapan 1 dan 4 Cabang lomba Juara Harapan 2. Dari 20 cabang lomba yang dilombakan hanya mengirim 42 kafilah sebagai peserta yang seharusnya 48 peserta, karna ada 6 kategori lomba yang tidak diikuti yaitu: Tilawah Qiro’at Mujawwac (Putri), Tafsir Bahasa Arab (Putra), Tafsir Bahasa Indonesia (Putra), Tafsir Bahasa Inggris (Puta/i) dan Khot Naskah (Putri).

Ka Kankemenag Kota Yogyakarta Drs. H. Sigit Warsita, MA yang sekaligus Ketua Kontingan, usai pengumuman juara lomba langsung menyambangi semua Kafilah mengucapkan selamat sembari memberikan apresiasi kepada semua kafilah yang sudah mempersembahkan hasil terbaik diajang MTQ Tingkat Prop. DIY yang mewakili Kontingan Kafilah Kota Yogyakarta sebagai Terbaik Kedua. Beliau berpesan “bagi juara 1 dan 2 diharapkan agar lebih tekun dan ditingkatkan lagi latihannya untuk mewakili Propinsi DIY diajang lomba MTQ Tingkat Nasional yang rencananya dilaksanakan September 2018 di Medan–Sumatra Utara. Untuk yang belum berhasil meraih juara, harus tetap semangat dan terus giat berlatih, masih ada kesempatan di lomba MTQ selanjutnya”. (hms.Nrl).

 

Kontingen Kemenag Kota Yogyakarta Mengikuti Pawai Ta’aruf MTQ Tingkat Propinsi DI. Yogyakarta 2018 di Bantul

Rangkaian acara MTQ (Musabaqoh Tilawatil Qur’an) Tingkat Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 2018 diselenggarakan di Kabupaten Bantul, selama 3 hari (17-19 April 2018, salah satu agenda kegiatan yakni Pawai Ta’aruf yang diikuti seluruh Kafilah termasuk kontingan Kemenag Kota Yogyakata yang mengirimkan Kafilahnya sebanyak 50 orang yang mengikuti 20 cabang lomba.

Pawai Ta’aruf mengambil Star awal di Lapangan Trirenggo Rumah Dinas Bupati Bantul, diakhiri Finish di Masjid Agung Bantul. Dengan menggunakan arak-arakan Kereta Andong semua kontingan berhenti  tepat di depan panggung kehormatan yang bertempat didepan Pasar Bantul, diwakili 5 orang Kafilah dari masing-masing kontingan mendapatkan Pengalungan Sajadah dari Bupati Bantul Drs. H. Suharsono.  Kontingan Kafilah Kemenag Kota Yogyakarta diurutan barisan pertama dari 5 kontingan yang mengikuti Pawai Ta’aruf setelah Maching Band MTsN 1 Bantul.

Untuk menerima Pengalungan Sajadah di wakili oleh Danial Rayyad, M. Rajiep Arza, Syakiral Nur Hidayah, Saesari Solehah Nur Widyani dan Razito Madaniya Rahima. Pawai Ta’aruf dimeriahkan juga dengan menghadirkan 2 Maching Band dari MTsN Bantul diawal barisan dan di barisan terakhir ditutup dengan Maching Band dari SMPN 1 Pandak, Bantul.(hms.Nrl)

 

Semarak Peringatan Kartini DWP Kemenag Kota Yogyakarta

Memperingati Hari Kartini, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama Kota Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan, di Aula Kantor setempat, Rabu (11/04/18). Acara dihadiri oleh seluruh pengurus dan Anggota DWP Kemenag Kota Yogyakarta sebanyak 90 orang.

Dalam pengarahannya, Kepala Kantor Kemenag Kota Yogyakarta Sigit Warsita mengingatkan para istri agar memberikan motivasi kepada para suami agar bekerja dengan baik, sehingga apa yang dibawa pulang untuk keluarga benar-benar haknya dan akan menjadi barokah. Lebih lanjut dikatakan bahwa kehadiran istri pada kegiatan DWP adalah bentuk dukungan istri terhadap kinerja suami, ujarnya

Sementara itu Juni Sigit Warsita selaku Ketua DWP Kemenag Kota Yogyakarta, mengucapkan terima kasih kepada pengurus dan anggota DWP Kemenag Kota Yogyakarta yang hadir pada acara tersebut. Selanjutnya beliau juga menjelaskan pemikiran Kartini dalam menyetarakan kedudukan laki-laki dan perempuan, terutama di bidang pendidikan. Ia mengajak para anggotanya untuk selalu mendukung dan memberi semangat kepada para suami agar dapat bekerja dengan baik.

Kegiatan ini dihadiri istri-istri Pejabat Eselon IV di internal Kemenag, KUA dan Madrasah Negeri se-Kota Yogyakarta, istri ASN, serta ASN perempuan  Kemenag Kota Yogyakarta dan KUA, juga Perwakilan DWP Madrasah Negeri Kota Yogyakarta.

Pada kegiatan tersebut dimeriahkan dengan lomba Merangkai Buah dan Sayur serta Lomba Ngadi Busono yang diikuti seluruh undangan yang hadir. Lomba Merangkai Buah dan Sayur diikuti oleh 20 kelompok dimana masing masing kelompok terdiri dari 2 orang, Juri terdiri dari ibu Juni Sigit Warsita, ibu Isti Haryanti Is’adi, ibu Hindatul Latifah (Pengawas), sementara 2 orang juri ibu Dra. Ambarwati Sri Suwarsih dan ibu Dra. Nanik Darusasi dari SMKN 6 Yogyakarta).

Hasil kejuaraan Lomba merangkai Buah dan Sayur sbb  Juara I memperoleh  nilai 261 diraih nomer undian 07 utusan dari Subbag Tata Usaha Kemeneg Kota Yogyakarta, Juara II dengan nilai 254 diraih nomer undian 20 utusan dari MTsN I Yogyakarta dan Juara III diraih nomer undian 12 utusan dari MAN II Yogyakarta. Untuk Lomba Ngadi Busono diraih Juara ! ibu Siti Daimah, S.Ag, Juara II ibu Heni Uswatun Hasanah Maskur dan Juara III ibu Isti Haryanti Is’adi. (Prahum/Nrl)

 

Pelantikan Pengurus Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kota Yogyakarta

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Drs. H. Sigit Warsita, MA berkenan melantik dan mengukuhkan Pengurus Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Tingkat Kota Yogyakarta untuk Periode 2018 s.d. 2021 M pada Kamis (05/04/18), bertempat di Aula Kemenag Kota Yogyakarta. Acara dihadiri pula oleh Kepala Seksi PD Pontren Drs.H. Bambang Inanta  dan Ka Subbag Kesra Tata Pemerintahan Kota Yogyakarta Hendy Setiyawan, SIP serta 34 orang jajaran pengurus FKPP Kota Yogyakarta yang akan dikukuhkan.

Read more

Hanya Butuh Satu “KLIK” dalam Hitungan Menit untuk Berangkat ke Tanah Suci

Kementerian Agama Kota Yogyakarta bertekad untuk merubah mindset masyarakat sekaligus cultureset ASN Kemenag Kota Yogyakarta khususnya yang terkait dengan pelayanan haji, maka diawal bulan Mei 2018 pelayanan pendaftaran haji di Kankemenag Kota Yogyakarta agar menjadi lebih nyaman, lebih mudah, dan cepat, tidak lagi dalam hitungan hari ataupun jam melainkan dalam hitungan menit. Pelayanan ini diluncurkan untuk menjawab ekspektasi warga Kota Yogyakarta yang kebanyakan dari kalangan terdidik dan memiliki aktifitas dan mobilitas yang tinggi, tentu membutuhkan pelayanan yang cepat, tepat dan efisiensi waktu. Pada sisi lain adanya kenyataan tingginya harapan hidup warga Kota Yogyakarta, tentu ini mengharuskan adanya treadment khusus dalam melayani kebutuhan mereka yakni dengan model One Day and One Stop Service.

Pada saat yang sama pelayanan masyarakat di bidang pendaftaran haji memiliki rating yang paling tinggi diantara pelayanan-pelayanan yang ada di lingkungan unit kerja Kankemenag Kota Yogyakarta. Namun di internal Kankemenag setidaknya ada 2 (dua) kendala dalam kenyamanan pelayanan dimaksud, pertama; posisi ruang PHU yang berada menjorok kedalam walau masih dalam area lantai 1, dan ini terasa menyulitkan sehingga calon jamaah harus selalu bertanya kepada petugas jaga dan atau kepada karyawan/wati yang dijumpai, walau di depan ruang PHU telah di beri tanda. Kedua; tidak ada ruang tunggu yang refresentatif dalam arti tempat tersendiri yang nyaman, rapi dan dekat dengan ruang SISKOHAT. Selama ini mereka menunggu di kursi tunggu lobby kantor atau duduk di teras di depan ruang PHU.

Diluar kendala-kendala diatas, secara umum masyarakat yang hendak menunaikan ibadah haji masih akan melalui dua fase kegiatan yang lumayan panjang karena kemungkinan tidak dapat di laksanakan dalam satu waktu, yaitu:

  1. Datang ke Bank Penerima Setoran BPS-BPIH untuk membuka rekening dan sekaligus mendapatkan nomor verifikasi.
  2. Datang ke Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta untuk mendaftarkan sebagai calon jama’ah haji dengan membawa nomor verifikasi dari BPS-BPIH tersebut diatas. Didesain khusus

Memperhatikan hal-hal tersebut diatas, maka pelayanan pendaftaran haji akan di gabungkan menjadi bagian dari pelayanan di PTSP di ruangan yang di desain khusus untuk itu. Kecepatan pelayanan pendaftaran haji di PTSP terletak pada kategori pelayanan model One Stop Service.

Di PTSP ada 5 counter antara lain, counter 1-3 untuk pelayanan PTSP, counter 4 untuk perwakilan dari petugas BPS-BPIH dan counter 5 dari JFU penerima pendaftaran haji. Apabila calon jemaah haji datang dan sudah membuka tabungan di BPS sudah dapat surat verifikasi dari bank, maka pelayanan pendaftaran haji langsung ditangani oeh JFU dari PHU.

Namun jika jamaah haji belum membuka rekening tabungan di BPS, maka yang bersangkutan masuk di counter 4 untuk proses buka tabungan. Karena keterbatasan lahan sehingga pihak BPS tidak mungkin menyiapkan armada mobile bankng di sekitar Kankemenag Kota Yogyakarta Sehingga semua proses dilakukan melalui jaringan internet dari aplikasi BPS bersangkutan.

Calon jamaah haji pertama-tama membayar dan membuka tabungan melalui petugas dari BPS di counter 4, untuk proses input data calon jamaah haji dilakukan di PTSP. Kemudian data dikirim ke induk BPS sampai calon jamaah mendapatkan verifikasi dari BPS. Hasil verifikasi kemudian dikirim melalui handphone androit ke petugas BPS di PTSP. Setelah hasil verifikasi diterima maka clon jamaah haji kemudian melalukan proses rekam data di SISKOHAT, jika proses rekam data selesai maka proses penfataran haji sudah selesai.

Dengan demikian seseorang yang hendak mendaftar sebagai calon jamaah haji hanya cukup 1 (satu) kali di PTSP, dengan dukungan teknologi informasi (IT), maka proses sebagaimana diatas tentu tidak akan memakan waktu yang panjang, bahkan bisa diselesesaikan dalam hitungan menit. Sehingga calon jamaah haji akan mendapatkan kepuasan karena mendapatkan pelayanan yang cepat, tepat di tempat yng refresentatif, juga benefid lain yang diperoleh semisal hemat waktu serta hemat biaya.

Untuk cetak buku tabungan dapat diambil pada kesempatan lain oleh calon jamaah di BPS bukan di PTSP atau mungkin bahkan diantarkan oleh BPS ke alamat calon jamaah sebagai bagian dari pelayanan kepada nasabah oleh BPS dimaksud.(hms.Nrl)

Rekrutmen Calon Petugas Haji Pusat Tahap I di Kota Yogyakarta

Bertempat di ruang Meetingroom Hotel Grand Rosella Yogyakarta- Kamis, (29/3/18) Kankemenag Kota Yogyakarta menyelenggarakan Seleksi Tahap I Calon Petugas Haji Tahun 1439H/2018 M, sebanyak 17 orang peserta yang telah lolos Seleksi Administrasi dan Kompetensi. Ke 17 peserta yang mengikuti tes seleksi tahap I tersebut terdiri dari TPHI – 11 orang, TPIHI – 4 orang dan PPIH Arab Saudi – 2 orang.

”Bahwa seleksi petugas haji sebagai pelaksana UU tentang penyelenggaraan haji, dalam rangka mempersiapkan pelayanan yang lebih baik di tahun ini, berdasarkan SK Dirjen PHU Kemenag RI No. 78/2018 tentang Pedoman Rekrutmen Petugas Haji. Maka dilaksanakanlah rekrutmen ini dan betul-betul dilaksankan secara terbuka, jujur dan transparan bagi peserta yang meliputi ujian administrasi dan tertulis. Dari 17 peserta tersebut yang akan lolos ke tahap 2 sebanyak 4 orang petugas, terdiri 2 calon petugas untuk TPIHI dan 2 calon petugas TPHI. Hasil ujian di tahap 1 diusulkan oleh Kankemenag Kota Yogyakarta untuk mengikuti ujian tahap 2 di Tingkat Kanwil Kemenag DIY. Selanjutnnya di tahap 2 nantinya dari Kota Yogyakarta akan mendapatkan 2 kuota teri diri 1 orang sebagai TPHI dan 1 orang sebagai TPIHI. Adapun untuk seleksi calon PPIH Arab Saudi menjadi kewenangan Kanwil Kemenag DIY”. Demikian diantaranya sambutan yang disampaikan oleh Ka Kankemenag Kota Yogyakarta Drs. H. Sigit Warsita, MA didampingi Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kankemenag Kota Yogyakarta Ahmad Mustafid, S.Ag.,M.Hum, Tim Monitoring dan Evaluasi dari Bid. Penyelenggara Haji dan Umroh Kanwil Kemenag DIY Titik Nur Farikhah, SE diacara rekrutmen petugas haji 2018.

Pada hari itu juga setelah semua peserta menyelesaikan ujian tertulis, maka dilakukan Pemusnahan Naskah Soal dan Lembar Jawaban Ujian, dengan cara pembakaran yang dilakukan oleh Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Ahmad Mustafit, S.Ag., M.Hum disaksikan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kanwil DIY Titik Nur Farikhah, SE dan Putri Kumala Tsani, S.H.I serta seluruh peserta ujian juga Panitia Penyelenggara.(hms.Nrl)

FGD dan Deklarasi Depolitisasi Masjid

Kankemenag Kota Yogyakarta kali ini menyelenggarakan kegiatan FGD (Focus Group Discussion) di Aula Masjid Jogokaryan, Kec. Mantrijeron, Yogyakarta, Sabtu (31/3/18), dengan mengundang 100 peserta yang terdiri dari unsur Ketua DMI (Dewan Masjid Indonesia) se-Kota Yogyakarta 14 orang, Ketua Ta’mir Masjid se-Kota Yogyakarta 28 perwakilan, Penyuluh Agama Fungsional se-kota Yogyakarta 14 perwakilan, Penyuluh Agama Non PNS se-Kota Yogyakarta 40 perwakilan dan Penyelenggara.

Dalam sambutannya Ka Subbag TU Kankemenag Yogyakarta H. Abd. Su’ud, S.Ag., MA mewakili Kakankemenag Kota Yogyakarta sekaligus membuka acara FGD, didampingi Kasi Penyelenggara Syari’ah Kankemenag Kota Yogyakarta Aminuddin, S.Ag.,M.Si, selaku penyelenggara kegiatan, antara lain mengatakan: “Salah satu program sinergitas Kankemenag Kota Yogyakarta yakni untuk menyapa dan berbicara tentang kebutuhan umat islam kedepan, juga kegiatan untuk koordinasi dengan lembaga agama dan dari sekian banyak lembaga agama salah satunya DMI (Dewan Masjid Indonesia), ini merupakan salah satu dari 10 program prioritas Bapak Menteri Kementerian Agama RI. Dari dua agenda tersebut maka muncullah FGD (Focus Group Discussion)  dengan mengambil tema “DARI MASJID MERAJUT INDONESIA DAMAI”. Diharapkan bisa mengoptimalkan daya gunanya dan daya geraknya masjid agar jadi sentral kegiatan untuk bisa meningkatkan taraf hidup jamaahnya dan dari masjid-masjid itulah nantinya  timbul peradaban-peradaban adiluhung, satu sisi kita jangan pernah terlepas dari NKRI yang merupakan harga mati, jadi mayoritas umat islam harus selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa”.

Diacara kegiatan FGD menghadirkan dua nara sumber yakni Ketua DMI Kota Yogyakarta Drs. H. Selamet Saiful Muslimin dan Tokoh Agama Penasehat Masjid Jogokaryan KH. Jazir ASP, dilanjutkan dengan diskusi dan dialog antara nara sumber dan peserta.  Dari dialog tersebut ada kesamaan pemahaman dari semua peserta, bahwa masjid harus memikirkan peran penting dalam pembangunan Indonesia. Karena posisi sentral masjid 2 tahun kedepan yang dikenal sebagai tahun politik, maka diharapkan masjid tetap menjadi pemersatu umat dan menjadi pusat peradaban. Acara FGD diakhiri dengan mengucapkan deklarasi bersama yang dibacakan wakil peserta dari unsur Penyuluh Agama, DMI Kecamatan, dan Ta’mir Masjid, sebagai berikut:

“DEKLARASI DEPOLITISASI MASJID”

Kami Ta’mir Masjid dan Penyuluh Agama Islam Yogyakarta bersama ini mendeklarasikan sikap:

  1. Menjaga Yogyakarta sebagai miniatur Indonesia agar tetap aman, damai dan nyaman bagi segenap warganya dengan menjauhkan gerakan radikalisme dan terorisme dari masjid.
  2. Menjaga dan memperteguh Ukhuwah Islamiah, Ukhuwah Wathoniyah dan Ukhuwah Basyariyah untuk tegaknya NKRI dengan mengedepankan moderasi agama dan wawasan kebangsaan.
  3. Menjadikan masjid sebagai pusat pengembangan peradaban Indonesia yang terbebas dari berbagai kepentingan politik praktis dan pragmatis. (hms.Nrl)

Launching e-Madrasah MAN 1 Yogyakarta Wujud Pelayanan Prima Madrasah

Ada yang istimewa dalam acara talkshow pada peringatan milad ke-68 MAN 1 Yogyakarta, yaitu Launching e-Madrasah. Demi meningkatkan pelayanan madrasah kepada masyarakat, serta mengimbangi perkembangan teknologi, madrasah ini akan melakukan digitalisasi beberapa program dan pelayanan madrasah.

Program ini dilaunching langsung oleh Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag RI Dr.H. Achmad Umar, MA., Sabtu(31/3), di Gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardja Soemantri (Purna Budaya) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Kakanwil Kemenag DIY Dr. H. Muhammad Lutfi Hamid, M.Ag mengatakan, MAN 1 Yogyakarta menjadi pilot project untuk menerapkan e-Madrasah, kemudian secara bertahap akan diterapkan di seluruh madrasah se-DIY.

Sementara itu Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs. H. Wiranto Prasetyahadi, M.Pd menjelaskan, e-Madrasah merupakan wujud pelayanan prima madrasah kepada masyarakat, dan menjadikan madrasah unggul, hebat dan bermartabat.

E-Madrasah yang akan diterapkan di madrasah ini meliputi pelayanan e-Learning, penilaian, legalisasi ijazah, persuratan, kehadiran siswa, keuangan dan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Turut hadir dalam acara tersebut Prof. Dr. H. Mahfud. MD selaku alumnus MAN 1 Yogyakarta angkatan 1978 dan memberikan motivasi kepada para siswa-siswi yang memenuhi ruangan bahwa semua pelajar harus berbangga diri menjadi bagian dari madrasah karena tidak sedikit para tokoh nasional dahulunya sekolah di madrasah yang mengharumkan nama bangsa dan negara,selain itu Mahfud MD berpesan bahwa kader generasi bangsa harus memiliki integritas dan kejujuran yang tinggi selain kerja keras untuk mewujudkan cita-cita.(dzl/dpj)