MAN 1 Yogyakarta Gelar Pemilos

“Patah tumbuh, hilang berganti. Sebelum patah sudah tumbuh, sebelum hilang sudah berganti,”ungkapan tersebut menggambarkan sebuah generasi penerus  yang dinamis, dalam sebuah organisasi. Seperti pemilihan Ketua OSIS(Pemilos) ‘Nurul Jadid’ MAN 1 Yogyakarta, Senin(24/9). Pemilos yang dihelat setahun sekali ini, dilaksanakan layaknya seperti pemilihan calon legislatif atau juga pemilihan presiden Republik Indonesia. Ada tiga kandidat calon ketua OSIS yang tersaring dari Badan Pengurus Harian OSIS dan non pengurus harian(baca:calon independen).  Yaitu Angelina Budi Isnaini dan Arfian Nur Junianto keduanya kelas XI Prodi IPA, serta Ahmad Khilmi Aufa kelas XI MAPK.

Setidaknya, dua minggu sebelum pelaksanaan Pemilos, para kandidat beserta pendukungnya telah menyebar brosur dan memasang pamflet sebagai media untuk menyampaikan program, visi dan misi,  di papan-papan pengumuman lingkup madrasah.  Bahkan setiap kandidat diberi kesempatan berorasi di hadapan seluruh civitas akademika dan mengikuti debat, di Aula lantai 2 yang menghadirkan  guru, mahasiswa, dan Pengurus KPU Kota Yogyakarta. Para kandidat menyampaikan argumentasinya tentang beberapa permasalahan, antara lain Efektivitas Pembelajaran dengan E –Learning, Madrasah Mewujudkan Generasi yang Hebat Bermartabat,  dan Sistem Zonasi”.

Setelah melalui beberapa proses yang cukup panjang, pemungutan suara baru bisa dimulai pukul 11.00 WIB yang diikuti oleh seluruh civitas akademika, dan berakhir pukul 14.30 WIB.  Hasil penghitungan suara, Kandidat nomer urut 1 Angelina Isnaini memperoleh 93 suara, Kandidat nomer urut 2 Arfian Nur Junianto memperoleh 80 suara, dan kandidat nomer urut 3 Ahmad Khilmi Aufa memperoleh suara terbanyak, yakni 505 suara.  Dengan demikian Ahmad Khilmi Aufa akan menjadi ketua OSIS Nurul Jadi periode 2018/2019. (slm/rz/dzl/nrl)

Talk Show Alumnus MAN 1 Yogyakarta Peraih Medali Emas Asian Games 2018

Keterbatasan ekonomi bukan penghalang untuk meraih prestasi. Masih banyak jalan yang dapat ditempuh untuk meraih mimpi dan cita-cita. Asalkan bersungguh-sungguh dan gigih dalam menggapainya.  Pelajaran penting tersebut terungkap dalam acara Talk show  Inspiratif dan Pemberian Tali Kasih yang diselenggarakan MAN 1 Yogyakarta, Kamis(20/9) siang, di Aula lantai 2, dan diikuti oleh segenap siswa, guru, pegawai, dan pengurus Al-Hakim Scholarship. 

Hadir sebagai narasumber Fitriyani, S.H, M.Sc. Peraih Medali Emas Cabang Olahraga Panjat Tebing Asian Games 2018. Fitriyani yang juga alumnus MAN 1 Yogyakarta tahun 2006 itu, Kehadiranya disambut penuh antusias oleh civitas akademika. Walaupun telah meraih prestasi tingkat Internasional Atlet Timnas Panjat Tebing kelahiran Sleman, 20 April 1988 itu, tetap rendah hati dan bersahaja. Tampak, saat hadir di kampus almamaternya, ia tetap menyapa guru-guru dan berjabat tangan penuh kehangatan.  Sesaat sebelum acara talk show dimulai, suasana haru sempat warnai pertemuan Fitri dengan para gurunya. 

Kepala MAN 1 Y0gyakarta Drs.H.Wiranto Prasetyahadi, M.Pd. sangat mengapresiasi acara ini. tuturnya, hal ini merupakan moment yang sangat penting, apalagi bertepatan dengan 10 Muharram yang sarat dengan peristiwa sejarah dan kenabian. “Alhamdulillah, terimakasih, mbak Fitri sudah hadir di sini,”ujarnya. Usai sambutan Kepala madrasah, Aris Munandar dan Agung Perwakilan Al-Hakim Scholarship memberikan tali kasih beasiswa kepada 34 siswa yatim dan berprestasi. 

Acara terus berlanjut suasana kekeluargaan terasa di acara ini. Fitriyani hadir menceritakan kisah perjalanan mulai menjadi siswa di MAN 1 Yogyakarta, masuk perguruan tinggi, hingga menjadi atlet nasional.  Keberhasilannya tidaklah diraih dengan mudah, banyak suka duka yang ia hadapi saat belajar di bangku sekolah. Tetapi  tekat, semangat, dan kegigihannya mampu menghadapi segala macam kesulitan dan cobaan. “Saya dulu dari keluarga yang tidak mampu, tetapi saya keukeuh(Bahasa Sunda:tak bisa dilarang, ngotot), tetap bertahan untuk bisa bersekolah”, kenang Alumnus Program Magister Ketahanan Universitas Gadjah Mada itu di hadapan para siswa. Menurutnya, untuk meraih sukses haruslah fokus. “Temukan fashionmu, jalani dan hargai prosesnya, cintai dan syukuri hasilnya,”pesannya.  (dzl/Nrl)

 

Sholawat Nabi Menggema Di MAN 1 Yogyakarta Pada Malam ‘Asyuura

Banyak peristiwa penting yang terjadi pada 10 Muharram atau Yaumu ‘Asyuura, khususnya peristiwa yang terkait dengan kenabian. Antara lain, Nabi Adam as diterima tobatnya, Nabi Nuh as selamat dari dari banjir, Nabi Ibrahim as selamat dari api yang membakarnya, Nabi Yunus as keluar dari perut ikan, dan Nabi Musa as dan umatnya selamat dari pengejaran Fair’aun di laut Merah.

Untuk  itulah, banyak  umat Islam yang berpuasa ‘Asyuura dan mengadakan peringatan, agar dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari banyak peristiwa tersebut.  Seperti Pondok Pesantren Al-Hakim MAN 1 Yogyakarta yang menyelenggarakan pembacaan sholawat Nabi dan maulid Nabi yang berjudul Simtudduror karya Al Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi, Rabu(19/9) malam, di Masjid Al-Hakim lantai 2.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh santri putra dan putri, para ustadz dan ustadzah, dan yang istimewa adalah pembacaan simtudduror dipandu langsung oleh Habib Abdullah bin Husein Asegaf dan Habi Zein Aljufri, yang keduanya merupakan keturunan Rasulullah saw. Pembacaan maulid nabi simtudduror berlangsung khidmat dan meriah. Di sela-sela pembacaan itu, disambung pembacaan sholawat nabi dengan iringan musik hadroh santri Al-Hakim.

Habib Abdullah bin Husein Asegaf menuturkan, baginya madrasah ini tidaklah asing baginya. Sebab sekitar tahun 1993 hingga tahun 1997, ia pernah mempunyai usaha optik di samping madrasah. “Setiap jumat, saya sholat jumat di masjid ini,”kenangnya. Pada kesempat itu ia berpesan kepada para santri agar, bersungguh-sungguh dalam belajar dan menuntut ilmu. “Mintalah sama Allah, hadapilah ujian, dan jangan takut. Insya Allah semua bisa didapat dengan mudah,”ujarnya. 

Sementara itu Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hakim yang juga Wakamad MAN 1 Yogyakarta Bidang Keagamaan Suyanto, M.Pd., menyambut baik kegiatan ini dan menyampaikan rasa gembira dan terima kasih atas kehadiran para habaib.  “Semoga kegiatan ini dapat mengantarkan anak-anakku menjadi orang-orang yang sholeh dan bermanfaat, serta menjadi generasi pemimpin bangsa,”harapnya. (dzl/Nrl)

 

REVIEW STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta

Pada hakekatnya perubahan ketatalaksanaan diarahkan untuk melakukan penataan tata laksana instansi pemerintahan yang efektif dan efisien, Salah satu upaya penataan tata laksana diwujudkan dalam bentuk penyusunan implementasi Sandar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan ( disebut dengan SOP AP) dalam pelaksanaan tugas dan fungsi aparatur pemerintah. Kegiatan Review SOP AP memerlukan partisipasi penuh dari seluruh unsur aparatur yang ada di dalam institusi pemerintah, tentunya tuntutan partisipasi penuh dari seluruh unsur institusi, ini dilandasi  dengan alasan bahwa pegawailah yang paling tahu kondisi yang ada di tempat kerjanya masing-masing dan yang akan langsung terkena dampak dari perubahan tesebut.  

Atas alasan itulah Kemenag Kota Yogyakarta mengadakan kegiatan Review SOP yang dilaksanakan hari Selasa (18/9/18), di Aula 1 Kemenag Kota Yogyakarta, diikuti sebanyak 60 peserta terdiri dari JFU (Subbag TU, Seksi-seksi, Penyelenggara, KUA Kecamatan), Kepala KUA, Humas, Penyuluh Agama dan Penghulu. Dimana kegiatan ini dalam rangka meningkatkan pemahaman terhadap standar operasional prosedur administrasi pemerintahan, dan antisipasi terjadinya tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas dan bisa memberikan informasi bagi kinerja pelayanan di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta. 

Ka Subbag TU Kemenag Kota Yogyakarta H. Abd. Su’ud, S.Ag., M.S.I yang mewakili Kakankemenag Kota Yogyakarta membuka secara resmi, dalam sambutannya antara lain mengatakan “bahwa Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah dokumen yang berkaitan dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang paling efektif dari para pekerja dengan biaya yang serendah rendahnya, dan SOP adalah sistem yang disusun untuk memudahkan, merapikan dan menertibkan pekerjaan, dimana sistem ini berisi urutan proses melakukan pekerjaan dari awal sampai akhir. Dalam penyusunan SOP harus memenuhi prinsip-prinsip seperti kemudahan dan kejelasan, efisiensi dan efektifitas, keselarasan, keterukuran, dinamis, berorientasi pada pengguna, kepatuhan dan kepastian hukum”.(hms.Nrl)

 

Dialog menangkal Radikalisme dilingkungan Madrasah

Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta menyelenggarakan Dialog menangkal Radikalisme dilingkungan Madrasah. Dialog diikuti oleh 20 siswa/siswi perwakilan dari Madrasah Negeri dan Swasta se – Kota Yogyakarta di Aula MAN II Yogyakarta (16/8). Tujuan diselenggarakannya dialog menangkal radikalisme ini untuk memberikan pemahaman arti penting persaudaraan serta mewujudkan karakter generasi muda yang kuat, santun, beriman dan religius berideologi Pancasila.

Dalam dialog menghadirkan dua orang narasumber diantaranya DialogCentre UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta “Radino”  dengan materi membangun islam yang ramah bagi semesta.Pada kesempatan ini Ka Subbag Tata Usaha  Kemenag Kota Yogyakarta “Abd. Su’ud” membuka acara  sekaligus pemateri kegiatan. Dalam  sambutannya bahwa Radikal merupakan paham yang dibuat sekelompok orang yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik secara drastis dengan cara kekerasan. Acara diakhiri dengan sesi Tanya jawab. pada sesi ini  siswa siswi antusias melakukan dialog dengan narasumber(Lr)

Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan Fungsional Penghulu

Kamis (16/08/2018) bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta berlangsung upacara Pelantikan dan pengambilan Sumpah jabatan Fungsional Penghul kepada 2 orang pejabat.  Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya bersama para hadirin. Hadir pada kesempatan kali ini para Kepala KUA Kecamatan se-Kota Yogyakarta, para Kasi dan Penyelenggara, dan  ASN Kemenag Kota Yogyakarta berjumlah 30 orang..

Dua orang Pejabat yang dilantik  dan diambil sumpahnya adalah Anas Yusuf, S.Sos.I    ( Penghulu KUA Danurejan) dan Moh Tsani Asykuri, S.Th.I ( Penghulu KUA Kecamatan Gondomanan ) dengan saksi saksi oleh Drs. H. Maskur AShari, M.A dan Suardi, S.AgAdapun yang melantik dan mengambil sumpah jabatan adalah Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta Drs. H. Sigit Warsita, M.A 

Setelah melantik dan mengambil sumpah Kepala Kantor  Kemenag Kota Yogyakarta  Sigit Warsita memberikan ucapan selamat kepada para penghulu atas jabatan yang baru. Beliau berpesan bahwa agar penghulu ini  dapat melaksanakan tugas sebagai tugas pokok sebagai penghulu, melayani masyarakat dengan baik serta memberikan pelayanan prima, dapat menjalin komunikasi dengan sebaik-baiknya dengan Kepala KUA dan seluruh personil yang ada baik yang PNS maupun non PNS. Serta berkesan mriyayeni dapat menciptakan senang, nyaman ketika berada disekitar kita (Lr/Nrl)

.

Seksi PD Pontren Kemenag Kota Yogyakarta selenggarakan POSPEDA Tahun 2018

Sebanyak 15 Pondok Pesantren dari 33 Ponpes yang ada di Kota Yogyakarta dengan jumlah 517 Santriwati/Santriwan mengikuti Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren Tingkat Daerah(POSPEDA) Tahun 2018, yang mengambil tema “Dengan semangat POSPEDA 2018 Kita Lestarikan Nilai Kemanusiaan dan Nasionalisme Dalam Membangun Karakter Bangsa Yang Berakhlakul Karimah”,  berlangsung selama 2 hari Sabtu dan Minggu(8-9/9/18) yang diselenggarakan Seksi  Pendidikan Diniyah Pondok Pesantren(PD Pontren)

Kankemenag Kota Yogyakarta. Dengan cabang lomba terdiri dari cabang lomba Seni (Kaligrafi Mushaf Al-Qur’an, Seni Lukis Islam, Pidato Bahasa Indonesia, Pidato Bahasa Inggris, Pidato Bahasa Arab dan Lomba Cipta Puisi Isi Kandungan Al-Qur’an serta Lomba Stand Up Comedy), dan cabang lomba Olahraga (Atletik, Bola Volly, Bulutangkis, Tennis Meja dan Futsal). Kegiatan lomba cabang seni dilaksanakan di 2 tempat yaitu  di Kemenag Kota Yogyakarta dan SMP Muh 4 Yogyakarta sedangkan untuk cabang olah raga dilaksanakan di Stadion Sultan Agung dan lomba Futsal di laksanakan di Bardosono(warungboto/utara Kampus UAD).

“Kegiatan POSPEDA yang dilaksanakan tentunya bertujuan sebagai media untuk memperkokoh silaturahim dalam upaya menopang Ukuwah Islamiah dikalangan pengurus FKPP(Forum Komunikasi Pondok Pesantren), pengelola, Guru/Ustadz/Ustadzah dan santri Madrasah Diniyah Takmiliyah, disamping sebagai wahana untuk menumbuhkan semangat kebersamaan dan profesionalisme di setiap lembaga dalam upaya meningkatkan fungsi Pengelola Pondok Pesantren, juga tentunya sebagai media evaluasi kualitas santri, yang selanjutnya akan menjadi umpan balik perbaikan kurikulum termasuk proses pembelajarannya” demikian yang disampaikan Ketua Panitia POSPEDA 2018 Kasi PD Pontren Kemenag Kota Yogyakarta Drs. H. Bambang Inanta. 

Ka Kankemenag Kota Yogyakarta Drs. H. Sigit Warsita membuka secara resmi POSPEDA Tahun 2018,  di ruang Aula Lt.2 Kemenag Kota Yogyakarta Sabtu(8/9/18), terlebih dahulu memberikan sambutan antara lain mengatakan  “bahwa olahraga dan seni adalah media yang efektif untuk menyeru, mengajak ke jalan Allah SWT untuk berdakwah, maka sebagai orang tua tentunya sangat berharap adek-adek sekalian mempunyai potensi dibidang olahraga dan seni untuk bisa mengajak sesama menuju ke jalan Allah, jadi tujuan kita jauh lebih mulia dan lebih besar dari sekedar lomba untuk mengejar juara dan hadiah. Ada manfaat yang bisa diambil  dari penyelenggaraan kegiatan Pospeda ini, yang jelas bisa saling bersilaturahim, berkomunikasi, dan bisa ta’aruf dengan sesama peserta/santri selama 2 hari,  selain itu event Pospeda tentu beda dengan yang lain walaupun bersaing namun tetap bersahabat, dalam setiap lomba semua menginginkan yang namanya menang, namun tidak perlu menghalalkan berbagai cara  untuk mencapai tujuan itu,  jika ingin menang menampilkan yang terbaik tanpa harus merendahkan peserta yang lain”.  Diakhir sambutan Sigit mengatakan “dengan forum ini semoga potensi  yang dimiliki adek-adek bisa lebih berkembang, juga dengan event ini jiwa sportifitas akan terasah dan integritas kita semakin meningkat bahkan jiwa nasionalisme kita juga akan semakin kuat, selamat berlomba”. (hms.Nrl)


 

Kloter 23 SOC sebanyak 354 Jamaah Haji asal Yogyakarta di serah terimakan

Bertempat di Asrama Haji Donohudan, Solo, Selasa, (4/9/18) bertempat di Gedung Muzdalifah  berlangsung acara penjemputan Jamaah Haji Kloter 23 SOC dari Kota Yogyakarta sebanyak 354 jamaah haji yang tiba di tanah air dengan selamat dan sehat, yang seharusnya 355 jamaah haji yang datang namun satu jamaah wafat di Mekkah a/n Nur Harini Adisukarta (almh) usia 67 tahun. Total jamaah haji Kota Yogyakarta keseluruhan 440 jamaah haji terbagi dalam kloter 23 SOC sebanyak 355 dan kloter 29 SOC sebanyak 85 jamaah haji yang kedatangannya pada hari Kamis(6/9/18), yang kepulangan kloter 29 SOC Kota Yogyakarta bergabung dengan jamaah haji asal Kabupaten Kulon Progo

 Hadir dalam acara penjemputan jamaah haji Kota Yogyakarta kloter 23 SOC, diantaranya Wakil Walikota Yogyakarta Drs. H. Heroe Poerwadi, MA, Kakankemenag Kota Yogyakarta Drs. H. Sigit Warsita, MA, Kabag Tapem Kesra Kota Yogyakarta Dts. Zenni,  Kasi PHU Kemenag Kota Yogyakarta H. Ahmad Mustafid, M.Hum, dan Ketua IPHI Muhadi Moenawir.

Dalam kesempatan tersebut rombongan jamaah haji yang tiba kloter 23 SOC sebanyak 354 jamaah haji tersebut diserah terimakan kembali secara simbolis kepada Wawali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi dari Ketua PPIH Debarkasi Donohudan, Solo M. Arifin. Dalam sambutannya Heroe Poerwadi antara lain 

mengatakan “jamaah haji kloter 23 yang tiba ketanah air mampu menjaga kehormatan dan martabat kehajiannya, kita semua berharap semoga menjadi haji yang mabrur dapat bermanfaat bagi masyarakat, yang mana bapak ibu semua sudah pasti menjadi bagian dari anggota baru di IPHI, dan saatnya nanti kita bersama sama di IPHI dari Kota Yogyakarta mampu membantu masyarakat dan kita semua, nantinya lebih memberikan pengabdian yang sebaik baiknya kepada masyarakat, sehingga mampu membimbing masyarakat dalam ajaran ketaqwaan”. 

Sebelum rombongan jamaah haji kloter 23 SOC meluncur ke Kota Yogyakarta yang  menggunakan 9 armada bus, maka terlebih dahulu dilaksanakan penyematan PIN tanda anggota IPHI kepada 5 jamaah haji yang mewakili kloter 23 SOC yakni H. Hasan Widagdo, Drs. H. Setiadi Rahman, Drs. H. Kasdu Fitin, H. Andriyanto dan Hj. Nabili ( yang termuda), dari ke 5 Jamaah haji yang mewakili tersebut masing-masing disematkan oleh Drs. H. Heroe Poerwadi, MA, Drs. H. Sigit Warsita, MA, H. Muhadi, H. Andi Mulyawan dan H. Ahmad Mustafid, M.Hum. (hms.Nrl)

BPJPH Gelar Sosialisasi Jaminan Produk Halal bagi Pengusaha dan ASN Kemenag Kota Yogyakarta

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH)  menggelar sosialisasi jaminan produk halal (JPH) di Hotel Grand Mercure Yogyakarta, Senin-Rabu (3-5/9).Acara ini diikuti lima puluh peserta, terdiri dari para pelaku usaha, penyuluh PNS/Non PNS   serta perwakilanan ASN Kemenag Kota Yogyakarta dan jajaran Kantor Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam beberapa materi yang  disampaikan diantaranya disampaikan oleh Dr. Harjo Suwito, M.SI bahwa  “Penyelenggaraan JPH bertujuan untuk memberikan kenyamanan, keamanan, keselamatan, kepastian ketersedian produk halal bagi masyarakat dalam mengonsumsi dan menggunakan produk. Selain itu juga untuk meningkatkan nilai tambah bagi pelaku usaha untuk memproduksi dan menjual produk halal,”. Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan  peserta sosialisasi nantinya dapat ikut menyosialisasikan JPH di lingkungannya masing-masing. Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) lahir berdasarkan amanat Undang-Undang No.33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH). BPJPH hadir sebagai badan yang dibentuk oleh Pemerintah untuk menyelenggarakan JPH. BPJPH berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Agama. 

Pembukaan oleh Ka Kanwil Kemenag DIY, Drs.H. Lutfi Hamid, MPD.I yang mengatakan bahwa BPJIH adalah badan baru di Kementerian Agama oleh karenanya sangat tepat bila ada kegiatan yang memperkenalkan badan ini secara khusus. Sosialisasi ini  menghadirkan sejumlah narasumber , antara lain:  Sekretaris BPJIH, Kabid Pembinaan & Pengawasan BPJIH, Kabid Urais Kanwil Prov DIY, Ka Sub Bidang Pengawasan BPJPH dan Ka Bag Perencanaan dan Sistem Informasi yang selanjutnya acara diakhiri/ditutup  dengan materi Kepala BPJPH, Prof. Ir. Sukoso, M.Si, Ph D (Lr/Nrl)

 

 


 

Kemenpan RB Kunjungi Kankemenag Kota Yogyakarta

Sebagai salah satu wujud  peningkatan kualitas dalam kinerja adalah peran pengawasan, sebagaimana yang tertuang dalam PMA Nomor 10 Tahun 2010 memiliki tugas menyelenggarakan pengawasan fungsional terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan 

Kementerian Agama. Pada hari Jum’at  (31/08) di Aula Kankemenag Kota Yogyakarta,  menerima kunjungan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi(Kemenpan-RB) menjadi salah satu kota yang menjadi alternatif obyek penilaian dalam rangka pelaksanaan evaluasi Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi, Bersih, Melayani (WBBM)

Sebagai ketua tim dalam penilaian tersebut adalah Agusdin dari Kemenpan RB bersama Yoga yang turut memeriksa dokumen pendukung  beserta bukti fisik lainnya yang meliputi  Manajemen Perubahan, Penataan Sistem MSDM, Penataan Tatalaksana, Penguatan Akuntabilitas, Penguatan Pengawasan dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik sebagai parameter kelengkapan data.

Selain itu juga melakukan wawancara langsung baik dengan ASN Kankemenag bawah atap dan  juga observasi lapangan langsung di Kantor Urusan Agama (KUA) yang dirujuk adalah KUA Kecamatan Wirobrajan dan KUA Kecamatan Umbulharjo sebagai 

Salah satu sample, serta meminta data responden eksternal /masyarakat sebagai pengguna pelayanan publik untuk mengetahui sejauh mana tingkat kepuasan dalam pelayanan di Kankemenag Kota Yogyakarta. 

Dengan adanya  pengawasan  diharapkan  akan terwujud dan terciptanya  tata kelola birokrasi yang baik (Good Governance) dan menciptakan Kepemerintahan yang bersih (Clean Government), serta profesional berbasiskan semangat religi berdasarkan pada 5 Budaya Kerja dari Kementerian Agama RI (Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggungjawab & Keteladanan). Semoga hasil dalam penilaian tahap I ini Kankemenag Kota Yogyakarta dapat memberikan kontribusi yang optimal untuk membawa perubahan dari Yogyakarta menuju Indonesia yang Bersih dan Bermartabat.(Dpj/Nrl)