Kemenag Kota Yogyakarta selenggarakan Sosialisasi Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) Tahun 2018

Untuk mendorong percepatan realisasi penyerapan anggaran pada Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta dalam mencapai sasaran program-program dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab, dimana sebagai indikasi awal rendahnya penyerapan anggaran , mengindentifikasi adanya permasalahan baik sisi teknis maupun regulasi. Dalam rangka mencegah  terjadinya pola penyerapan anggaran yang tidak proporsional yaitu menumpuknya penyerapan pada akhir tahun anggaran dengan kualitas belanja dan capaian output yang belum sesuai target, perlu adanya monitoring dan evaluasi sebagai langkah mitigasi dan perumusan kebijakan pelaksanaan anggaran.

Maka bertempat di Aula 1 Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, pada hari Rabu (24/10/18) diselenggarakan kegiatan Pembinaan Administrasi Keuangan dan BMN dengan sosialiasi tentang Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) Tahun 2018, yang diikuti sebanyak 40 orang peserta terdiri dari Kepala-kepala Seksi, PPK, Bendahara Pengeluaran unit kerja di lingkungan Kemenag Kota Yogyakarta.

Dimana IKPA (Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran) merupakan ukuran evaluasi kinerja pelaksanaan anggaran yang memuat 12 indikator, yang mencerminkan aspek kesesuaian perencanaan dan pelaksanaan anggaran, kepatuhan terhadap regulasi efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan. Sehingga IKPA merupakan salah satu alat monev dan pembinaan pelaksanaan anggaran satuan kerja.

Selain itu IKPA merupakan alat ukur kualitas pelaksanaan anggaran  Kementerian/Lembaga yang dapat dipublikasikan untuk mendorong perubahan perilaku satuan kerja dan K/L. Sehingga indeks pelaksanaan anggaran secara kuantitatif mengukur kinerja dan kualitas pelaksanaan anggaran secara menyeluruh dengan memperhatikan aspek akuntabilitas pada saat pelaksanaan anggaran.

Kegiatan berlangsung dengan menghadirkan narasumber/penceranah dari Kantor Wilayah DJPB Daerah Istimewa Yogyakarta dengan materi “Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) menjadi ukuran evaluasi kinerja pelaksanaan anggaran” dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi. (Nrl)

Kunjungan Studi Mahasiswa IAIN Surakarta Angkatan 2016 di Kemenag Kota Yogyakarta

Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta dan Badan Penasehatan, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Kota Yogyakarta mendapat kunjungan studi banding sebanyak 41 mahasiswa dan mahasisiwi dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta Fakultas Ushuluddin dan Dakwah jurusan Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) Agkatan 2016 di Kota Yogyakarta, bertempat di Aula  Kemenag Kota Yogyakarta, Senin(22/10/18). Rombongan diterima dan disambut oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta Drs.H. Sigit Warsita, MA didampingi Kasi Bimas Islam Drs.H. Masykur Ashari, MA.

“Selain itu, dosen pembimbing yang sekaligus menjadi ketua rombongan kunjungan studi dari IAIN Surakarta Wiiyono, MPdi, mengucapkan terimakasih kepada Kemenag Kota Yogyakarta yang telah bersedia menerima rombongan serta menjelaskan apa yang menjadi tujuan kedatangannya, tidak lain ingin belajar secara langsung penanganan Badan Penasehat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) tentang pelayanan pra nikah dan pasca nikah di Kemenag Kota Yogyakarta.. Mahasiswa ingin sharing ilmu dan menambah wawasan dan ingin mengetahui secara mendalam mengenai BP4. Rangkaian study banding ini tidak hanya kunjungan saja, namun juga terdapat rangkaian tanya jawab terhadap kasus yang berkaitan dengan perkawinan dan  pra nikah.

Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Drs. H. Sigit Warsita, MA menyambut baik dan mengapresiasi study banding mahasiswa IAIN, ini merupakan 

suatu kegiatan yang dilakukan untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang akan diterapkan kedepannya untuk menjadi lebih baik. Di sela sela sambutan Ucapan  selamat datang dan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan oleh IAIN Surakarta dimana Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta telah menjadi obyek kunjungan studi mereka dengan mengatakan bahwa “Kegiatan seperti ini tentunya sangat bagus bagi perkembangan suatu kebutuhan yang diharapkan sebagaimana mestinya,”

Pada Kesempatan kali ini Sebagai nara sumber Kasi Bimas Islam selaku Ketua BP4 dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta Drs. Sigit Warsita, MA, dimana sekaligus peserta bisa menanyakan secara langsung tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan BP4.(lr/Nrl)

Hari Santri Nasional (HSN) 2018 Kota Yogyakarta Dimeriahkan Lomba karnaval

Star dan finish di halaman Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta sebanyak 52 Kendaraan pick up yang dihiasi dengan menarik membawa para santri, yang diikuti dari unsur BADKO TKA-TPA, Madrasah Diniyah (Madin) dan Pondok Pesantren (Ponpes) se-Kota Yogyakarta. Acara lomba karnaval Hari Santri Nasional dilaksanakan pada hari Minggu (21/10/18) dimulai dari pukul 07.00 pagi hingga selesai, Karnaval dilepas oleh Wakil Walikota Yogyakarta Drs. Heroe Poewadi, MA didampingi Kakankemenag Kota Yogyakarta Drs. Sigit Warsita, MA. Dan Ketua Panitia HSN Kota Yogyakarta KH. Ahmad Yubaidi, SH, S.Pd, MH.

Kegiatan Hari Santri Nasional yang dilaksanakan oleh Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Kantor Kemenag Kota Yogyakarta dan mendapat dukungan dari berbagai pihak yang terkait, mengusung tema “BERSAMA SANTRI DAMAILAH NEGERI”. Dihadiri Kapolresta Kota Yogyakarta, Kapolsek Pakualaman, Kasubbag TU Kemenag Kota Yogyakarta Abd. Su’ud, S.Ag.,M.Si,, Ketua FKPP Kota Yogyakarta Hj Siti Fatimah Asmuni, Kasi PD Pontren Kemenag Kota Yogyakarta Drs. Bambang Inanta. Juga ,Kasi PAIS Drs. Kaharuddin Noor

Ka kankemenag Kota Yogyakarta berpesan dalam sambutannya mengatakan “bahwa tanggal 22 Oktober dijadikan Hari Santri Nsional merupakan tanggal yang istimewa bagi para santri, karna pada saat itu para santri berjuang  berkorban dengan harta benda, jiwa dan airmata merebut serta mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia, maka diingatkan untuk santri-santri saat ini dapat mempertahankan serta mengisi kemerdekaan ini dengan membangun manusia seutuhnya maupun sektor-sektor ekonomi, budaya dan bidang lainya. Maka santri-santri diharapkan menjadi titik kebangkitan untuk memberikan sumbangan terbaiknya bagi negeri kita yang dilandasi keimanan yang kuat”.

Lomba Karnaval HSN memperebutkan 6 (enam) kejuaraan, yang meliputi penilaian 3 kriteria yaitu dari segi Kreativitas, (dalam menghias kendaraan, penggunaan atribut yang sesuai dengan tema), Kekompakan (kreasi-kreasi yang ditunjukan dalam kelompok) dan Keindahan (estetika secara keseluruhan/kualitas tampilan). Adapun hasil urutan para juaranya adalah :

Juara 1 : PP Ma’hadul Makhfufin memperoleh Tropy dari Walikota Yogyakarta dan diserahkan oleh Kapolres Kota Yogyakarta AKBP Armaini, SIK.

Juara 2 : PP Nurul Umah Putri, memperoleh Tropy dari Kapolresta Yogyakarta dan diserahkan Ka Kankemenag Kota Yogyakarta Drs. H. Sigit Warsita, MA.

Juara 3 : TPA Anwar Rasyd, memperoleh Tropy Ka Kemenag Kota Yogyakarta dan diserahkan oleh Ketua Panitia HSN KH Ahmad Yubaidi, SH,S.Pd, MH. Juara Harapan 1 : MDT Baitul Makmur disrahkan oleh Kapolsek Pakualaman.Juara Harapan 2 : MDT Al Wahid diserahkan oleh Kasi PD Pontren Drs. H. Bambang Inanta.  Juara Harapan 3 : MDT Yasmin Budi Mulia diserahkan oleh Ketua FKPP Hj. Siti Fatimah Asmuni. Rangkaian acara dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional Kota Yogyakarta 2018 juga dimeriahkan dari penampilan para santri dengan beberapa tarian sembari menantikan pengumuman di hadapan Ka Kankemenag Kota Yogyakarta, tamu undangan serta seluruh santri peserta karnaval yang mencapai 500 santri se-Kota Yogyakarta. (Nrl).

MTQ Pelajar Sekolah Umum Kota Yogyakarta 2018 di ikuti 1.270 siswa/siswi serta 108 Dewan Hakim/Yuri di Kukuhkan

Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) tahun 2018 pelajar sekolah umum Negeri dan Swasta se-Kota Yogyakarta dengan mengusung tema “DENGAN MUSHABAQOH TILAWATIL QUR’AN KITA WUJUDKAN GENERASI MUDA YANG UNGGUL, CERDAS DAN BERAKHLAKUL KARIMAH”. Pelaksanaannya dilakukan secara bersama oleh Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta dan Balai Dikmen Yogyakarta diikuti peserta sebanyak 1.270 siswa/siswi, yang terdiri dari jenjang SD, SMP dan SMA/SMK  Negeri dan Swasta se-Kota Yogyakarta, yang diselenggarakan di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta pada hari Sabtu (20/10/18). Sebanyak 1.270 peserta MTQ Pelajar Sekolah Umum Kota Yogyakarta Tahun 2018 tersebut terdiri dari 224 siswa dari 14 Kecamatan se-Kota Yogyakarta, jenjang

 SMP sebanyak 414 siswa dari 34 sekolah se-Kota Yogyakarta, dan untuk jenjang SMA/SMK sebanyak 632 siswa dari 43 sekolah se-Kota Yogyakarta. Dengan cabang lomba MTQ untuk jenjang SD sebanyak 8 cabang dan untuk SMP, SMA/SMK sebanyak 10 cabang lomba. Untuk cabang lomba yang diperlombakan  baik perorangan dan beregu meliputi MTQ, MHO, MSQ, Tartil, CCA, Adzan, Lukis/Kaligrafi, Pidato/Khutbah dan Nasyd.

Ka Kankemenag Kota Yogyakarta Drs. Sigit Warsita, MA melantik dan mengukuhkan para Dewan Hakim/Dewan Yuri MTQ Pelajar Sekolah Umum Tingkat Kota Yogyakarta sebbanyak 108 orang Dewan Hakim,yang terdiri dari 36 cabang lomba dengan masing-masing 3 Dewan Hakim dalam 1 cabang yang dilombakan. Usai pelantikan/pengukuhan Dewan Hakim  dilanjutkan  pembukaan secara resmi MTQ Pelajar Sekolah Umum Kota Yogyakarta  ditandai dengan pemukulan gong sebanyak 3 kali oleh Wakil Walikota Yogyakarta Drs. Heroe Poerwadi, MA dengan didampingi Ka Kankemenag Kota Yogyakarta Drs. Sigit Warsita, MA.dan Ketua Panitia Penyelenggara MTQ Pelajar Sekolah Umum Kota Yogyakarta 2018.

Wakil Walikota Yogyakarta Drs. Heroe Poerwadi, MA mememberikan sambutan antara lain mengatakan “MTQ Pelajar Sekolah Umum tingkat Kota Yogyakarta yang diselenggarakan merupakan bagian yang menggembirakan, ditengah era modernisasi yang kita alami bersama, yang telah merubah paradigma  kehidupan kita sehari-hari yang serba digital  dan tekhnologi membuat cara hidup kitapun berubah, walaupun kita berkumpul bersama yang dahulu bisa berbincang-bincang, namun dimasa sekarang jika kita berkumpul maka kita akan asik dengan handphone masing-masing”. Maka, selanjutnya kata Beliau, “anak-anak yang ikut lomba merupakan pencerahan bagi kita semua dan menunjukkan bahwa di puncak piramida ini jumlah anak-anak  yang mampu membaca, melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan menyampaikan isi kandungan Al-Qur’an semakin banyak, karna Al-Qur’an adalah sebagai petunjuk dalam kehidupan kita sehari-hari dan sebagai pembeda hak dan batil, sudah begitu banyak dipahami  anak-anak kita”.

Diakhir kegiatan yang berlangsung selama sehari Ka Kankemenag Yogyakarta Drs. H. Sigit Warsita, MA menutup secara remi MTQ Pelajar Sekolah Umum Kota Yogyakarta 2018, dan mengucapkan selamat dan bangga kepada para juara, dan yang meraih juara 1 nantinya akan menjadi duta untuk ajang lomba yang sama di Tingkat DIY pada bulan November. Untuk hasil perolehan Juara UmumTingkat SMAN/SMK sebagai Juara Umum diraih SMAN 1 Yogyakarta, untuk Juara Umum Tingkat SMPN/Swasta diraih SMP IT Abu Bakar Yogyakarta, sedangkan Tingkat SDN/Swasta sebagi Juara Umum adalah SDdari Wilayah Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta. (Nrl)

Kemenag Kota Yogyakarta Sambut Silaturahmi Kemenag Kab. Grobogan

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Grobogan, Purwodadi, Hidayat Masykur, S.Ag, MS.i beserta rombongan sebanyak 30 orang, melakukan kunjungan di Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Rabu (10/10/18) yang lalu.

Rombongan tamu dari Kementerian Agama Kabupaten Grobogan tersebut, langsung diterima dan disambut oleh Kepala Subbag Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta Abd. Su’ud, S.Ag, M.Si di Aula Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta.  .

Kehadiran rombongan selain silaturahmi juga untuk melihat secara langsung penerapan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Kemenag Kota Yogyakarta yang baru di launcing bulan 11 Juli 2018 yang lalu.

Kepala Kantor Kemenag Kota yang dalam hal ini diwakili Ka Subbag TU dalam sambutannya dihadapan seluruh rombongan Kemenag Grobogan menjelaskan tentang PTSP, yang telah berjalan selama beberapa bulan  masih banyak yang perlu diperbaharui. Harapannya dengan berjalannya PTSP semua kekurangan akan segera diperbaiki sambil berjalan. Beliau menjelaskan ada Nilai Unggul PTSP Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta yaitu terpadunya dengan layanan pendaftaran haji dan aplikasi berbasis web, ungkap Abd. Su’ud.

Silaturahmi diakhiri dengan dialog oleh rombongan dan penyerahan cindera mata dari Kemenag Kab Grobogan ke Kemenag Kota Yogyakarta. (Lr)

 

POKJALUH KOTA YOGYAKARTA ADAKAN SEMINAR INTERNASIONAL

Bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Kamis(11/10/18) diselenggarakan Seminar Internasional oleh Kelompok Kerja Penyuluh (POKJALUH) Kota Yogyakarta yang berkerja sama dengan Keduataan Mesir yang ada di Jakarta,dengan mengambil tema “Keluhuran Medote Islam dalam Menyeru ke Jalan Allah” , dengan menghadirkan 2 (dua) narasumber yakni

Syeikh Ahmad Al Mishry dan Dr. Muhammad Al Husaini. Seminar Internasional diikuti sebanyak 60 peserta, yang terdiri 31 orang Penyuluh Agama Kota Yogyakarta, Kepala KUA Kecamatan 4 orang, 12 Penyuluh Agama Kab/Kota se DI Yogyakarta dan sisanya ASN di Kemenag Kota Yogyakarta. Ka Kankemenag Kota Yogyakarta Drs. H. Sigit Warsita, MA hadir membuka acara Seminar Internasional secara resmi dimana Beliau sangat mengapresiasi dan berterimakasih atas terselenggaranya acara seminar ini, dalam sambutannya antara lain mengatakan “semoga acara yang diselengarakan ini membawa manfaat bagi umat Islam di Yogyakarta, DIY bahkan di Indonesia karna Syeikh Ahmad Al Misrhy sudah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Kita sangat bangga mendapatkan

narasumber yang luar biasa dalam kegiatan kali ini, yang siap berbagi ilmu bagaimana berdakwah dengan arif dan bijak, yang bisa mengajak orang tanpa mereka merasa tersakiti, agar bisa melaksanakan dakwah Islam dengan sebaik-baiknya dan sebijak-bijaknya sehingga Islam benar-benar nyata bisa dirasakan oleh masyarakat dan oleh siapapun, bukan cuma umat Islam. Kita berusaha terus dimana secara kontek Islam itu sudah tidak diragukan lagi kebenarannya, tapi bagaimana Islam bisa kita bawa  ditengah- tengah masyarakat dan komunitas siapapun agar bisa dirasakan manfaatnya. Jadi bagaimana kita membawa Islam ini keseluruh komunitas yang ada disekitar kita”.

Dalam seminar yang menghadirkan narasumber Dr. Muhammad Al Husaini Alfaruq yang merupakan duta atau utusan dari Al Azhar Mesir yang ditugaskan di Indonesia selama 3 tahun untuk menyampaikan dakwah keagamaan di Indonesia dan baru berjalan 1 tahun. Dr Muhammad Al Husaini Al Faruq menyampaikan dakwahnya dengan berbahasa Arab yang diterjemahkan langsung oleh Syeich Ahmad Mishry yang merupakan salah satu Dai dalam acara Damai Indonsiaku di TV One. Acara dipandu moderator Ustadz Sholehudin Mansyur, S.Ag. Acara dilaksanakan dengan dua sesi dan dialog hingga pukul 14.00, diakhiri photo bersama dengan kedua narasumber bersama Kakankemenag, Kasubbag TU dan seluruh peserta yang hadir, yang sebelumnya ditutup kembali secara resmi oleh Ka Kankemenag Kota Yogyakarta Drs. H Sigit Warsita, MA (hms.Nrl).

 

 

Kemenag Kota Yogyakarta selenggarakan Dialog Lintas Agama

Kerukunan Umat Beragama adalah salah satu kunci sukses persatuan dan kesatuan bangsa, dimana kerukunan merupakan kebutuhan bersama yang sulit dapat dihindarkan ditengah perbedaan yang ada. Perbedaan merupakan hal yang wajar, namun perbedaan yang ada bukanlah menjadi penghalang untuk hidup rukun berdampingan dalam bingkai persaudaraan dan persatuan.

Kota Yogyakarta merupakan suatu kota yang memiliki penduduk yang lumayan padat, sehingga di tengah-tengah besarnya jumlah penduduk tersebut Kota Yogyakarta tumbuh dan berkembang dengan keragaman budaya, sosial dan agama. Dari sisi agama, tentunya Kota Yogyakarta mengakui hidup dan berkembangnya agama resmi  yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Khonghucu. Kemajemukan masyarakat dalam hal agama  tersebut bisa menjadikan sumber kerawanan sosial apabila pembinaan kehidupan beragama tidak tertata dengan baik, karena masalah agama merupakan masalah yang bersifat sensitif yang sering memunculkan konflik dan permusuhan antar golongan pemeluk agama.

Dengan masalah itulah maka Humas Kementerian Agama Kota Yogyakarta menyelenggarakan Dialog Lintas Agama yang

bertempat di Aula KUA Kecamatan Kraton, pada hari Selasa (9/10/18) dengan mengambil tema “Mempererat Kerukunan Umat Beragama guna menangkal paham Radikal” dengan menghadirkan peserta sebanyak 30 orang dari tokoh-tokoh perwakilan dari 6 agama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Bhuda dan Khonghucu) dari 4 Kecamatan yakni Kec. Kraton, Kec. Ngampilan, Kec. Gondomanan dan Kec. Mantrijeron. Dengan menghadirkan 3 narasumber dari Kemenag Kota Yogyakarta, Kantor Kesbang Kota Yogyakarta dan FKPT(Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme).

Kasubbag TU Kankemenag Yogyakarta  Abd. Su’ud, S.Ag.,M.S.I mewakili Kakankemenag membuka secara resmi sekaligus menyampaikan materi tentang “Kebijakan Kemenag Kota Yogyakarta dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama”. Materi kedua tentang “Kondisi Kerukunan Umat Beragama di wilayah Kota Yogyakarta dalam menghadapi Pilpres” dan untuk materi ketiga tentang “Manajemen Penyelesaian Konflik Berbasis Agama. Acara dialog lintas agama dengan dilanjutkan diskusi dan tanya jawab yang dengan moderator Kepala KUA Kec. Kraton Suardi, S.Ag (Hms.Nrl)

Kankemnag Kota Yogyakarta Meraih hasil ”Luar Biasa” di Exit Metting Evaluasi RB dan SAKIP 2018, Kemenpan RB

Observasi yang dilakukan tim evaluator Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) terhadap Kementerian Agama Kota Yogyakarta pada tanggal 31 Agustus 2018, membuahkan hasil yang sangat membanggakan, dimana Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta memperoleh penilaian Sangat Baik . Hal ini diketahui berdasarkan hasil pertemuan tahap akhir ( exit metting ) evaluas[ Revormasi Birokrasi (RB) dan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) 2018, bertempat di Ruang Operation Room Lt III, Kementerian Agama RI, Jalan Lapangan Barat, Jakarta, pada hari Senin (01/10/18). .Kakan Kemenag Kota Yogyakarta Drs. H. Sigit Warsita, MA hadir dalam acara tersebut.

Tim humas Kemenag Kota Yogyakarta mengadakan bincang-bincang kepada Kakankemenag Kota Yogyakarta Sigit Warsita diruang kerja Beliau pada hari Selasa(02/10/18), dalam kesempatan tersebut Kakankemenag menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan hasil pemaparan penilaian RB dan SAKIP yang diraih Kemenag Kota Yogyakarta.

Diantaranya Kakankemenag Sigit sampaikan “bahwa hasil dari pemaparan tim Kemenpan RB yang sudah berkunjung ke daerah-daerah khususnya ke Kanwil Kemenag (Jawa Barat dan DIY), juga di Tingkat Pusat  eselon 1 khususnya di Ditjen Bimas, Ditjen Pendis, UIN Sunan Ampel, Badan Diklat, dan 2 Kemenag dari DIY yakni Kemenag Kota Yogyakarta dan Kemenag Kab. Bantul,  sedangkan dari Jawa Barat ada 3 Kemenag yakni Kemenag Kab. Bogor, Kemenag Kota Bekasi dan Kemenag Kota Cimahi, juga 3 KUA Kecamatan. Dipaparkan tentang hasil penilaian terkait dengan RB dan SAKIP, untuk Reformasi 

Birokrasi (RB) nilai kita sangat bagus khususnya di Integritas Organisasi Kemenag Kota Yogyakarta memang yang tertinggi nilainya bila dibanding dengan yang lainnya, baik dengan sesama Kemenag Kab/Kota maupun dengan Kanwil dan juga di tingkat Ditjen dengan nilai hampir maksimal 39,95 dengan nilai capaian tertinggi 40,00. (Lihat gambar diagram).

Tapi untuk Integritas Jabatan kita masih dibawah, dan ini menjadi tugas kita untuk meningkatkan integritas jabatan tersebut. Integritas Jabatan tersebut diperoleh dari hasil survei tim Kemepan RB pada saat datang dengan melakukan kuesioner ke ASN Kemenag Kota dan KUA Kecamatan yang ditunjuk pada saat itu. Ini menjadi tugas kita semua untuk menginternalisasi tentang jabatan masing-masing pegawai, diharapkan nantinya setiap pegawai memahami betul tugas fungsinya sampai dengan pengukuran, paham apa yang dikerjakan dan  paham ukuran keberhasilannya”.

Lebih lanjut Sigit mengatakan “   Kemenpan RB menyampaikan bahwa selama ini dinilai masih banyak pegawai yang tahu tugasnya tapi tidak tahu pengukuran hasilnya. Namun diluar itu semua Reformasi Birokrasi di Integritas Organisasi kita dinilai sangat baik, dan untuk SAKIP nya Kemenag Kota Yogyakata dinilai kategori  baik. Bahkan dari tim Kemenpan RB mengusulkan kepada Kementerian Agama , dimana saat ini kadang masih ada perbedaan standarisasi dalam pelayanan, misalnya Kemenag Kab/Kota satu dengan Kemenag Kab/Kota yang lainnya, juga terhadap Kanwil Kemenag yang dicontohkan tentang syarat untuk suatu urusan yang sama, di Yogyakarta cuma sedikit syarat untuk mengurus satu urusan yang sama, dibandingkan dengan Kemenag Kab/Kota dan Kanwil Kemenag lainnya.

Sehingga Kemenpan RB mengusulkan Kementerian Agama punya model, yaitu mengusulkan  Kanwil Kemenag DIY dan Kankemenag Kota Yogyakarta yang jadi Model rujukan di Tingkat Nasional, sehingga nantinya bisa menjadi Model rujukan Reformasi Birokrasi standarisasi untuk pelayanan di Tingkat Nasional”.

Terakhir Kakankemenag berpesan agar dari pencapaian yang diperoleh sekarang ini belum hasil yang optimal tapi masih harus ditingkatkan lagi, harapannya kita tidak puas dengan nilai yang sudah dicapai, namun kita harus melihat kekurangan dibalik nilai itu. Masih ada hal-hal yang di tunjukkan oleh tim Kemenpan RB untuk kita perbaiki dan tingkatkan bersama, terutama dengan Integritas jabatan kita, yang terkait dengan tugas-tugas kita sebagai ASN  sesuai dengan jabatannya masing-masing, ini yang masih harus ditingkatkan betul, secara individu pegawai harus tau dengan tugasnya, fungsinya apa sampai hasil yang di capai itu untuk apa, harus dipahami secara betul jadi tidak hanya sekedar menjalankan tugas.(Nrl/Lr)

Peningkatan Kompetensi Guru di Lingkungan Kementerian Agama Kota Yogyakarta

Guru merupakan salah satu unsur terpenting dalam pendidikan, baik buruknya kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh standar kualitas guru. Oleh karena itu, Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta Seksi Pendidikan Agama Islam(PAIS) menyelenggarakan acara Peningkatan Kompetesi Guru serta Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). .

Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Senin, (24/9/18) di Aula Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta yang di hadiri sebanyak 40 orang perwakilan guru Pendidikan Agama Islam SMP Negeri dan Swasta se Kota Yogyakarta.

Acara dibuka oleh Kakankemenag Kota Yogyakarta diwakili oleh Kasi PAIS Drs. H. Kaharuddin Noor, yang menyampaikan bahwa “kegiatan pelatihan, pembekalan dan pemberdayaan guru tentu sangat penting untuk meningkatkan kualitas guru, dengan meningkatnya kwalitas guru maka kualitas pendidikan pun akan meningkat”.

Dengan menghadirkan  Narasumber  Drs. H. Dwiyono Iriyanto, MM, CPC dari MDT Management Centre dengan materi yang disampaikan “Hebat Gurunya Dahsyat Muridnya, materi dilanjutkan oleh Pengawas Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta.(Lr/Nrl)