Berita

Menyikapi Pengadu Domba (Annammam)

Yogyakarta (Kankemenag) – Dewasa ini banyak orang menyebar kabar bohong yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Tidak jarang informasi yang diterima ketika tidak dicari tahu kebenarannya (tabayyun), bisa menjadikan adu domba antara satu sama lain. Demikian sampaikan Sehona, S.Ag pada Siaran Sapa Pagi Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Kamis (24/02/2022) yang dikuti seluruh ASN secara Virtual.

Sehona menyebutkan bagaimana menyikapi pengadudomba (annammam);

“Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah denga teliti agar agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaan, yang kemudian menyebabkan kamu menyesali perbuatanmu itu.” (QS. Al Hujurat :6)

Dalam Kitab Tambihul Ghafilin, Al Faqih Syaikh Abu Laits as Samarqandi, berkata,

“Jika datang seseorang kepadamu dan menjelek-jelekkan kamu dengan mengatakan begini dan begitu, maka kamu harus menyikapinya dengan enam hal :

Pertama, Jangan mempercayainya, karena dalam Islam, kesaksian orang yang suka mengadu domba itu tidak bisa diterima. (Sebagaimana Al-Quran, Al Hujurat : 6)

Kedua, Kamu harus mencegah orang itu dari perbuatan mengadu domba. Mengadu domba itu perbuatan mungkar. Sementara nahi mungkar itu wajib. (Sebagaimana Al Quran, Ali Imron : 110)

Ketiga, Kamu harus membencinya karena Allah, karena ia telah berbuat maksiat, dan membenci pelaku maksiat itu wajib, karena Allah swt juga membencinya.

Keempat, Jangan mempunyai prasangka tidak baik kepada saudaramu yang difitnah, karena prasangka tidak baik kepada sesama manusia (muslim) itu haram. (Sebagaimana Al Quran, Al Hujurat : 12)

Kelima, Jangan mencari-cari kesalahan orang lain, karena Allah swt melarang hal itu. (Sebagaimana Al Quran, Al Hujurat : 12)

Keenam, Apa yang tidak kamu suka dari perbuatan mengadu domba, maka jangan kamu lakukan, yaitu jangan memberitahukan kepada siapapun tentang apa yang dikatakan si pengadu domba tadi.” (Shn)