Berita

Dua Guru MAN 1 Yogyakarta Ikut Pelatihan Humas Kemenag DIY, Belajar Tulis Berita Bercita Rasa

Yogyakarta (MAN 1 Yogyakarta) — Dua guru MAN 1 Yogyakarta, Deti Prasetyaningrum dan Lilis Umi F., turut ambil bagian dalam Pelatihan Kehumasan yang diselenggarakan Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY di Favehotel, Kamis (15/5/2025). Acara ini dihadiri para tim Humas dari Kemenag kabupaten/kota se-DIY serta para penulis buku Kado 79 Tahun Kementerian Agama.

Pelatihan dibuka oleh Sri Nurul, SE., M.M., Pranata Humas Ahli Madya Kanwil Kemenag DIY. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peran humas di era digital. “Pelatihan ini untuk memperkaya ilmu Bapak Ibu semua tentang penulisan. Jiwa kehumasan itu tahu apa yang harus disampaikan, bisa melihat situasi, dan mengolah informasi. Orang humas tidak akan merasa lelah, karena apa pun bisa menjadi berita,” ucapnya penuh semangat.

Materi inti disampaikan oleh Febriyanto, jurnalis senior dari Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat yang juga menjabat sebagai Pimpinan Bangkitmedia.com dan Komisioner KPID DIY. Dalam sesi bertajuk “Tips Menulis Berita Online Bercita Rasa”, peserta diajak memahami dunia jurnalistik secara lebih praktis dan aplikatif.
Febriyanto menjelaskan bahwa jurnalistik bukan sekadar menulis, tapi melibatkan proses menemukan, meramu, dan menyebarkan informasi ke publik dengan efektif. Ia juga membedakan karakteristik berita online dibanding media cetak.

Menurutnya, berita di media siber harus tampil menarik sejak judul. “Judul harus menggugah selera, fotonya menarik, tampilannya enak di mata, dan isi beritanya langsung ke inti,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia memaparkan kiat-kiat penting dalam menulis berita yang efektif dan menarik di media digital. Alinea sebaiknya dibuat pendek, tidak lebih dari lima baris, agar mudah dibaca secara cepat oleh pembaca daring. Jarak antar paragraf juga perlu diperhatikan supaya tampilan tidak terlihat padat dan melelahkan.

Dari segi gaya penulisan, ia menyarankan untuk menggunakan tanda visual seperti huruf tebal (bold), cetak miring (italic), atau warna untuk memberi penekanan pada kata atau kalimat tertentu. Kalimat sebaiknya disusun secara sederhana dan mudah dimengerti. Hindari kalimat panjang dan bertingkat yang bisa membingungkan pembaca.

Pelatihan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab. Para peserta antusias dengan mengajukan pertanyaan bervariasi. Pelatihan ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kapasitas humas di lingkungan Kemenag DIY. (dee)

Leave a Reply