Berita

Penyuluh Katolik Sampaikan Pesan Paus Fransiskus

Yogyakarta, (Garakat)-Penyuluh Agama Katolik Kantor Kementerian Agama Katolik Kota Yogyakarta melaksanakan tugas kepenyuluhan di UPT Panti Wredha Budhi Dharma, Dinas Sosial Kota Yogyakarta pada hari Senin, 28/4/2025. Di hadapan para Lansia Kristiani Edelbertus Jara, (Penyuluh Katolik) membacakan Firman Tuhan dari Injil Yohanes 3 : 1 – 8.

Dalam permenungannya; Ketika kita dengan sadar mau mengikuti Yeus maka kita perlu dilahirkan Kembali. Bagaimana kita bisa dilahirkan kembali padahal saat ini kita sudah Lansia? Ini pertanyaan yang disampaikan Nikodemus yang secara diam-diam mau mengikuti Yesus pada saat itu. Kepada Nikodemus Yesus berkata, jika mau melihat dan masuk dalam Kerajaan Allah maka perlu dilahirkan Kembali dari air dan Roh.

Para Lansia Kristiani dengan mantap mau mengikuti Yesus, nah kita juga dihadapkan dengan pertanyaan yang sama dan memang perlu dilahirkan kembali. Kita perlu selalu membaharui diri agar Kerajaan Allah hadir di tengah kita. Dalam konteks kekinian, Gereja Katolik bahkan dunia pada umumnya kehilangan satu tokoh panutan yang luar biasa. Siapakah itu? Dia adalah Paus Fransiskus. Paus Fransiskus terkenal bukan karena Tahta Petrus dengan segala kemegahannya namun justeru dalam kesederhanaan beliau dikenang dunia.

Menurut Edel, paling kurang 3 hal penting yang membuat Paus Fransiskus dikenang dan menjadi contoh buat kita yang mengaku diri sebagai pengikut Kristus. Tiga hal dimaksud adalah; Pertama Ensiklik Evanglii Gaudium atau dalam Bahasa Indonesia disebut “Sukacita Injil” ini menjadi dokumen penting dalam Gereja Katolik, yaitu nasihat apostolik yang dikeluarkan oleh Paus Fransiskus pada tahun 2013.

Dokumen ini membahas tentang pewartaan Injil di dunia modern dan menekankan pentingnya sukacita dalam hidup beriman. Sukacita yang memenuhi hati dan kehidupan semua orang yang berjumpa dengan Yesus. Pertanyaannya apakah kita sudah menjadi kabar sukacita bagi diri dan sesama di sekitar Kita?

Kedua; Fratelli Tutti, ini tentang Persaudaraan dan persahabatan sosial. Ensiklik Paus Fransiskus yang ke 3 ini ditandatangani pada tanggal 3 Oktober 2020 bertepatan dengan kunjungan Paus Fransiskus ke makam St Fransiskus Asisi. Jadi jiwa kemanusiaan sebagai persaudaraan dan persahabatan sejati menjadi spirit dari Sukacita Injil. Itulah yang dilaksanakan Paus Fransiskus dalam lawatannya ke berbagai negara dan kampanye persaudaraan sejati, mengecam perang dll. Terkait Lansia dalam Fratelli Tutti No. 19 Paus menegaskan bahwa Seorang anak wajib memperhatikan, merawat, dan melayani kakek-nenek dan orang tua yang sudah lanjut usia, bukan mengasingkannya dari tengah-tengah keluarga.

Ketika para lansia dirawat orang lain tanpa pendampingan yang memadai dan cukup perhatian dari keluarga, ini merusak dan memiskinkan keluarga itu sendiri. Hal ini juga merampas orang muda dari kontak yang diperlukan dengan akar akar mereka dan dengan suatu hikmat yang tidak dapat dicapai oleh orang mud aitu sendiri. Ketiga; Ensiklik Laudato Si (Bumi sebagai rumah kita bersama).

Bumi bukan hanya milik manusia tapi menjadi rumah bersama bagi seluruh ciptaan. Dengan demikian merawat bumi sebagai rumah bersama menjadi sesuatu yang mutlak. Eksploitasi alam yang berlebihan akan merusak dan menimpa manusia itu sendiri bahkan berimbas kepada anak dan cucu dikemudian hari.

Jadi Paus Fransiskus menjadi pelopor sekaligus aktor utama terkait misi kemanusiaan dalam persaudaraan sejati tanpa sekat yang membedakan, kampanye Bumi sebagai rumah bersama degan segala problematikanya demi kemuliaan Allah dan keselamatan manusia yang dilandasi oleh spirit yang berasal dari Tuhan Yesus sang Gembala utama. Sukacita Injil menjadi warta keselamatan bagi semua umat manusia dan Bumi bersama seluruh isinya.

Peserta yang hadir pada acara kepenyuluhan hari ini yakni: 8 orang Lansia, 1 Pemerhati Lansia: Dra Maria Goreti Suwarni., MSi., Penyuluh Kristen: Sumarni, S. Th., Penyuluh Katolik yaitu Arnoldus Suluh Dwi Candra, S.S., Edelbertus Jara, S. Fil., FM Padhari Djati Martiwi, S.H., dan Penyelenggara Katolik: Veronika Tatik Trijati Ningsih, S.IP., M.Sc., (ej)

Leave a Reply