Berita

Rihlah KUATegalrejo di Bumi Merapi dan Masjid Suciati

TEGALREJO, Yogyakarta – Dalam semangat persatuan dan kebersamaan, kaum Rois Tegalrejo menyelenggarakan rihlah bersama pegawai Kantor Urusan Agama (KUA) Tegalrejo pada hari Senin, 12 Mei 2025. Acara yang digelar di dua lokasi strategis, yakni Bumi Merapi dan Masjid Suciati Saliman, ini diikuti oleh rombongan oleh sejumlah 30 orang, dengan kehadiran pimpinan rombongan dari KUA yang diketuai oleh Kepala KUA H. Supasdi SAg.

Acara rihlah ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi antarwarga dan pegawai KUA, tetapi juga sekaligus dimanfaatkan sebagai momentum pelepasan penyuluh agama setempat, Samsul Ma’arif. Samsul Ma’arif, yang selama ini berkiprah di lingkungan KUA Tegalrejo, resmi melepas jabatan dan menjalani mutasi ke KUA Gedongtengen sebagai bagian dari penataan ulang struktur pelayanan keagamaan di wilayah Yogyakarta.

Kepala KUA H. Supasdi SAG yang memimpin rombongan menyatakan, “Kegiatan rihlah kali ini merupakan wujud nyata sinergi antara kaum Rois dan pegawai KUA. Kami berharap dengan terjalinnya hubungan yang harmonis, pelayanan keagamaan di wilayah Tegalrejo dapat berjalan lebih optimal serta memberikan manfaat bagi masyarakat.” Ungkapan tersebut disambut penuh antusias oleh para peserta yang turut hadir dalam acara tersebut.

Suasana di Bhumi Merapi dan Masjid Suciati Saliman tampak khidmat dan penuh kekeluargaan. Para peserta tampak bersiap menghadiri rangkaian prosesi perihlah yang dimulai dengan doa bersama, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, serta sambutan hangat dari tokoh masyarakat yang turut hadir. Tak ketinggalan, prosesi pelepasan bagi penyuluh agama Samsul Ma’arif memberikan nuansa emosional tersendiri, mengingat dedikasinya selama ini dalam mendampingi dan membina kehidupan beragama di Tegalrejo.

Acara ini juga dimanfaatkan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan keagamaan serta menguatkan kembali nilai-nilai kebersamaan di tengah dinamika kehidupan modern. Dengan penuh rasa syukur, seluruh peserta berharap agar semangat persatuan dan gotong royong yang terpancar dalam acara ini dapat terus tumbuh dan menginspirasi masyarakat luas.

Pelepasan Samsul Ma’arif ke KUA Gedongtengen diharapkan membawa angin segar serta pembaruan dalam pelayanan keagamaan di Yogyakarta. Para pejabat dan masyarakat menyampaikan doa agar semangat pengabdian dan kerja keras yang telah dibangun selama ini dapat diteruskan di tempat yang baru, sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat semakin maksimal dan bermartabat.

Acara yang berlangsung dengan khidmat dan teratur ini diharapkan menjadi contoh positif bagi kegiatan keagamaan dan sosial kemasyarakatan lainnya di masa mendatang.

Semangat kebersamaan dan sinergi antar elemen masyarakat pun patut terus dijaga sebagai modal penting dalam menciptakan keharmonisan di tengah perbedaan.[sams]

Leave a Reply